Esay singkat ini duLu pernah saya jadikan sebuah persyaratan untuk sbuah kpanitiaan di sebuah event ber-skaLa cukup besar untuk ukuran HIMAHI UNEJ, saLah satu tempat saya berproses seLama di Jember ini. Sekedar ingin sharing, agar tuLisan ini tidak hiLang dimakan virus, ataupun rayap, dan juga agar bisa dibaca tak Lekang waktu...
Memilih Hubungan Internasional sebagai konsentrasi studi yang saya tempuh merupakan sebuah keputusan besar yang saya ambil. Apakah hanya pilih saja, dipilihkan, atau terpilih saja?. Saya merupakan seorang yang bodoh saat itu karena ketika keputusan itu saya buat, saya tidak tahu apa-apa tentang konsekuensi atas pilihan itu tadi. Sangat memilukan saat saya bingung atas pilihan itu, bahkan pernah terjadi saya merasa menyesal dengan pilihan itu. Idealnya, keputusan ini haruslah didasari oleh segudang wawasan yang mampu menyadarkan kita akan pilihan itu.
Ah, sudahlah. Itu hanyalah bagian dari masa lalu. Karena kita hidup sekali, kesempatan hanya sekali. Saat ini kita harus mulai memandang segalanya dengan bijaksana, saat ini, saya sangat yakin bahwa pilihan saya saat itu merupakan pintu yang akan mengantarkan saya ke depan, tentu saja dengan diiringi oleh usaha yang sesuai dengan kapabilitas yang saya miliki, pasti saya akan sampai pada suatu titik pencapaian dalam hidup saya nantinya.
Ilmu Hubungan Internasional memiliki laboratorium luas tak terhingga, sebesar bumi yang tempatnya dimanapun kaki kita berada. Sentuhan ilmu-ilmunya akan banyak memberi kesempatan ruang berfikir kepada kita sehingga kita diharapkan mampu mengetahui dengan jelas apa yang hendak kita lakukan untuk diri kita sendiri, bangsa, negara, atau bahkan dunia.
Dunia internasional saat ini tengah mengalami ketidakseimbangan yang sangat rawan berujung pada chaos. Untuk itulah disini kita sebagai pestudi HI sangat memiliki kesempatan yang luas untuk mengeksplorasi diri untuk menganalisa serta memahami apa yang sebenarnya terjadi dalam tatanan dunia saat ini untuk kemudian memiliki solusi yang tepat demi kemaslahatan bersama.
Karena seperti apa yang dikatakan oleh Ta’lim Al Muta’alim, ”Mereka yang mencari pengetahuan hendaklah selalu ingat bahwa mereka tidak akan pernah mendapat pengetahuan atau pengetahuannya tidak akan berguna, kecuali kalau ia akan menaruh hormat kepada ilmu pengetahuan tersebut”. Maka saya menyebut perjalanan yang panjang untuk proses yang dimulai saat saya menyadari dan menyetujui dengan sepenuh hati untuk mempelajari Ilmu Hubungan Internasional hingga nanti tiba saatnya saya dan Ilmu Hubungan Internasional mencapai titik yang menjadi tujuan kita bersama.
2 comments:
terkadang mengambil keputusan itu adalah hal yg tidak sayah sukai,, karena sayah orgnya tak cukup tegas dng suatu keadaan yg sayah alami :(
dan sayangnya mengambiL keputusan di daLam hidup itu adaLah suatu 'keharusan'.....
Post a Comment