Adinda, dan ceritanya...

ocehan yang tak terungkap meLaLui makna bicara yang sesungguhnya :)

Showing posts with label opini. Show all posts
Showing posts with label opini. Show all posts

teruntuk perempuan yang ... *ah, entahLah*

Dijadikan Indah pada pandangan manusia kecintaan apa-apa diinginkan, yaitu wanita-wanita itulah kesenangan hidup di dunia dan disisi Allah lah tempat kembali yang baik (surga) --> Qs. Ali Imran (3:14)

Dan disinilah sekarang.
Di tepi jurang kehancuran yang lagi lagi diciptakan sendiri, dengan kesadaran dan kepatuhan sepenuh penuhnya layaknya hamba menyembah pada tuhannya.
Ya, nafsu-lah Tuhan-nya detik ini, detik tadi, dan mungkin detik nanti.
Laik ingatan yang hilang.
Hilang pula syukurnya pada sang Rabb atas pemberian tubuh yang utuh, digunakan untuk hal jenak yang lekang waktu, lekang rasa.
Rela dimadu hati jiwa dan pikiran demi seonggok kenikmatan palsu sesaat.
Kalah. Menyerah. Lemah. Meninggalkan resah.
Tak guna kini semua keluhan itu, perempuan.
Ini kemauanmu, bukan seorang lain di belakangmu, bukan jiwa lain di relungmu.
Ini maumu. Sendiri.
Telinga itu tak kau gunakan mendengar. Layakkah laki laki itu kau pertaruhkan sehebat ini. Tak ada yang bisa menjamin. Pun dirimu. Pun dirinya.
Cinta? Hah, dongeng di cerita klasik masa lampau. Tak ada cinta saat ini. Hanya ada ketergantungan semu. Seperti nikotin, seperti morfin.
Merasuk meracuni tubuhmu hingga saat kau sadar kau sudah tak mampu berbuat apa apa.
Hanya menunggu kematian hak atas jasadmu, jiwamu, bahkan kehendakmu.
Semua akan menjadi keinginannya. Kemauannya. Sesederhana itu.
Menyadari namun menjalani. Ya seperti itulah saat ini. Sadar berbuat salah. Dan sepenuh itu pula sadar terus diperbuat.
Wahai jiwa dan tubuh yang hina. Tetaplah bersemayam. Agar tetap ada penyeimbang dari jiwa dan tubuh yang suci.
Seperti dalam mimpi. Hari ini, malam tadi, dan malam nanti. Mati.

being criticaL :p

Beberapa hari ini , saya sering menonton acara yang banyak disebut2 orang OVJ. Jalan critanya tidak sberapa menarik mnurut saya, hanya mnjuaL ketoLoLan dan kekonyoLan Lakon Lakon disitu. Satu haL yang menarik saya adaLah property yang mereka gunakan mayoritas terbuat dari sterofoam dan hampir seLaLu dirusak setiap akhir acara. Miris…

Sependek pengetahuan saya, sterofoam adaLah saLah satu bahan yang paling disarankan oLeh pecinta Lingkungan untuk dihindari pemakaiannya, karena sifatnya yang suLit diurai oLeh tanah sehingga menghasiLkan suatu ketidakseimbangan di daLam proses daur uLang aLami yang terjadi di bumi.

Menyikapi fenomena semacam ini, mungkin tim properti di industri hiburan saat ini perLu memikirkan bahan Lain yang tepat guna, sebagai saLah satu tindakan keciL yang sangat bermanfaat (juga sebeLum dikritik aktivis pecinta Lingkungan. Hehe)

Cuma pengen sharing aja :)

Love,
Dind



* bayang-bayang kematian sosiaL *

Beberapa hari yang lalu, ketika teman teman sedang berkumpul dan bercanda bersama, ada seorang teman yang diam saja di pojokan –ga usah extrim bayanginnya-, tidak terbawa oleh suasana disekitarnya yang ceria dan hanya terpekur fokus dengan ponselnya, entah apa yang dilakukannya. Belakangan setelah saya bertanya, saya baru tau ternyata dia sibuk mengutak atik sebuah situs jaringan sosial yang sedang in di masyarakat dewasa ini, .

Akhir-akhir ini dunia maya seakan menjadi momok bagi dunia nyata, semakin menjamurnya situs pertemanan maya memiliki efek semakin merebaknya manusia yang anti-sosial di kehidupan nyata. Saya pernah membaca sebuah berita di surat kabar yang membuat saya miris, ketika sekelompok komunitas chatting melakukan kopi darat, minim sekali suara ceria atau guyonan gayeng yang menghiasi pertemuan mereka, karena tiap-tiap individu sibuk menunduk menghadap ke ponselnya masing-masing dan “mengobrol” dengan teman di sekelilingnya melalui aplikasi yang sudah terkoneksi dengan jaringan internet di ponsel mereka masing-masing. Ada kisah lain yang mungkin belum sempat diungkap, salah seorang ‘teman maya’ pernah menulis status di halaman facebook nya “sedang syahdu mendengar alunan suara yasin di masjid…”. Bisa dibayangkan dimana letak ke-syahdu-annya ketika disaat yang sama dia mendengar, saat itu juga dia sibuk mengutak atik ponsel untuk memberitahu orang diseluruh dunia apa yang sedang dilakukannya??? Ironis. Pun saat begitu banyak kawan yang mengeluh hubungannya dengan pasangan mereka masing-masing mulai agak renggang ketika disangkut pautkan dengan “kiprah” mereka di dunia maya, yang oleh banyak orang disebut-sebut mampu menjauhkan yang dekat dan mampu juga mendekatkan yang jauh. Itulah realita.

Menanggapi fenomena semacam ini, seorang kawan memberi pernyataan bahwa gejala-gejala seperti itu merupakan definisi dari apa yang disebut bayang-bayang kematian sosial. Ketika kecanggihan teknologi perlahan tapi pasti mulai menggerogoti tatanan kehidupan sosial yang selama ini telah terbentuk dengan harmonis. Penggunaan teknologi yang kurang tepat guna akan semakin berdampak pada meningkatnya nilai-nilai egosentris yang individual. Memang benar tidak selamanya hanya poin negatif yang bisa kita ambil dari kemajuan dan kecanggihan teknologi, banyak sekali manfaat dan keuntungannya bagi segala lini kehidupan manusia yang semakin dimudahkan dengan pesatnya perkembangan teknologi di dunia ini. Akhirnya, yang perlu dijadikan bahan pemikiran bersama adalah bagaimana kita -secara dewasa dan profesional- mampu memisahkan dengan tepat antara ruang nyata dan ruang maya, agar kekhawatiran-kekhawatiran atas munculnya wacana kematian sosial tidak membayangi setiap gerak langkah kita. Sanggupkah??


impian saya adaLah

impian saya adaLah
...menyusurinya...

...mendaki puncaknya...

...memandang gedung parLemen ini dengan mata saya...

...menjadi saLah satu manusia yang bisa menyentuhnya...

# bercengkrama #

# sociaLize #

Adind Nda

Create Your Badge