MasaLah hati mungkin yang juga mendominasi pikiran beLakangan ini, karna akhirnya saya dan dia-yang-saya-pikir-the-onLy-one-I-wiLL-share-my-Life-with memutuskan untuk berhenti menjaLani hubungan kami yang tampak jaLan di tempat, dan saLing mengintrospeksi diri.
Hmm, mungkin muLut saya menyangkaL bahwa iniLah yang menjadi beban pikiran saya, tapi nyatanya hati saya berbunyi seperti itu. Ah, memang saya manusia Lemah. Masih banyak haL tentang umat dan bangsa ini yang seharusnya dan sebaiknya dipikirkan oLeh mahasiswa seperti saya, bukan maLah terpuruk karena masaLah hati yang mungkin masaLah sepeLe dibandingkan permasaLahan orang yang beLum tentu bisa makan setiap hari, tidak tau harus tidur dimana maLam ini (Ya Rabb, berjuta syukur hamba ucap pada-Mu atas sgaLa nikmat yang bahkan hamba sendiri tidak mampu untuk menghitung….). Tapi paling tidak, saya sudah mampu mengambiL hikmah dari kejadian ini, bahwa “ Hati yang terLuka bukanLah daLih untuk meLangkah dengan goyah, tetapi satu peringatan agar Langkah tidak kembaLi saLah”
Dan sekarang, disiniLah saya, mencoba mengikhLaskan segaLanya, bahagia untuk segaLa kebahagiaanya, "bcoz the beauty of Life isn't depend on how happy we are, but how happy other can be bcoz of us", dan berusaha menghapus jejak masa LaLu yang berpotensi besar menghambat pencapaian masa depan nan gemiLang. Ada banyak mimpi yang harus dan pasti bisa saya raih, dan saya, anda, kita semua pasti bisa, jika tidak menunda-nundanya.. YAKINLah bahwa kita bisa, LaLu berUSAHA sekuat tenaga, dan kita pasti SAMPAI pada tujuan kita. AMIN.